News Gorontalo – Wakil Gubernur Gorontalo menegaskan komitmen pemerintah provinsi dalam menuntaskan buta huruf Al-Qur’an di wilayah Gorontalo. Menurutnya, kemampuan membaca Al-Qur’an merupakan pondasi penting bagi pembentukan akhlak dan karakter generasi muda. Oleh karena itu, Pemprov Gorontalo akan terus memperkuat program pendidikan keagamaan di seluruh lapisan masyarakat.

Perlu Sinergi Semua Pihak
Wagub menyampaikan bahwa penuntasan buta huruf Al-Qur’an tidak dapat dilakukan hanya oleh pemerintah semata, tetapi memerlukan sinergi antara lembaga pendidikan, organisasi keagamaan, tokoh masyarakat, dan keluarga. Ia mendorong agar sekolah-sekolah, madrasah, dan taman pendidikan Al-Qur’an (TPA) lebih aktif memberikan pengajaran baca tulis Al-Qur’an sejak usia dini, terutama di daerah pelosok yang masih minim fasilitas.
Baca Juga : Pemprov Gorontalo dukung pengembangan bakat generasi muda melalui PPIB
Program Pelatihan Guru Mengaji Diperkuat
Sebagai bagian dari upaya tersebut, Pemprov Gorontalo berencana memperluas pelatihan dan sertifikasi bagi guru mengaji. Langkah ini bertujuan meningkatkan kualitas pengajar agar pembelajaran Al-Qur’an dapat berlangsung efektif dan menarik bagi anak-anak. Selain itu, dukungan berupa insentif bagi para guru TPA juga akan diperjuangkan agar mereka lebih bersemangat menjalankan tugas pembinaan keagamaan.
Libatkan Remaja dan Generasi Muda
Wagub juga menekankan pentingnya melibatkan generasi muda dalam gerakan literasi Al-Qur’an. Ia mengajak para remaja masjid, pelajar, dan mahasiswa untuk aktif menjadi relawan pengajar baca tulis Al-Qur’an di lingkungan masing-masing. Dengan pendekatan sebaya, diharapkan para anak-anak akan lebih termotivasi untuk belajar.
Target Gorontalo Bebas Buta Huruf Al-Qur’an
Pemerintah menargetkan dalam beberapa tahun ke depan, Gorontalo dapat terbebas dari kasus buta huruf Al-Qur’an. Untuk itu, monitoring dan evaluasi berkala akan dilakukan agar program yang telah dijalankan benar-benar tepat sasaran.
Melalui dukungan semua pihak, Wagub optimistis Gorontalo dapat menjadi daerah percontohan dalam penguatan literasi Al-Qur’an di Indonesia. Langkah ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kualitas keagamaan masyarakat, tetapi juga membentuk generasi yang berakhlak dan cinta Al-Qur’an.