News Gorontalo – Perekonomian Provinsi Gorontalo mencatat kinerja positif pada triwulan II 2025 dengan pertumbuhan sebesar 5,14 persen year on year (yoy). Angka ini berhasil melampaui rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional yang berada di angka 5,12 persen. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa Gorontalo mampu menjaga ketahanan ekonomi meski di tengah ketidakpastian global.

Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Gorontalo, Adnan Wimbyarto, menyampaikan capaian ini dalam Press Conference APBN Lo Hulonthalo, Kinerja Makro Ekonomi, Keuangan dan Moneter Regional Gorontalo yang digelar di Aula Mohuyula, Kamis (25/9/2025).
Pertanian Jadi Tulang Punggung
Sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan kembali menjadi penopang utama pertumbuhan ekonomi Gorontalo. Kontribusi sektor ini tidak hanya menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar, tetapi juga berperan menjaga ketahanan pangan regional. Adnan menjelaskan, kinerja positif sektor pertanian didukung oleh meningkatnya produktivitas lahan serta program pemerintah daerah yang fokus pada peningkatan kesejahteraan petani.
Baca Juga : Islamic Center Gorontalo Dipastikan Dibangun, Bakal Jadi Ikon Baru Pertumbuhan Daerah
Selain pertanian, sektor perdagangan, transportasi, serta jasa pendidikan juga ikut menopang pertumbuhan ekonomi. Hal ini sejalan dengan peningkatan daya beli masyarakat dan dukungan belanja pemerintah melalui program strategis.
Peran APBN dalam Dorong Ekonomi
Adnan menegaskan bahwa peran APBN sebagai instrumen fiskal sangat signifikan dalam menjaga stabilitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Belanja pemerintah pusat di Gorontalo diarahkan untuk pembangunan infrastruktur, pendidikan, kesehatan, serta program perlindungan sosial. Dengan adanya belanja ini, peredaran uang di masyarakat tetap terjaga dan mampu memberikan multiplier effect terhadap aktivitas ekonomi.
“APBN hadir sebagai shock absorber yang memberikan perlindungan sekaligus mendorong percepatan pembangunan di Gorontalo,” ujarnya.
Tantangan ke Depan
Meski capaian ini menggembirakan, tantangan masih terbentang di depan. Adnan menilai, diversifikasi ekonomi perlu terus diperkuat agar Gorontalo tidak terlalu bergantung pada sektor pertanian. Pengembangan industri pengolahan, pariwisata, dan ekonomi kreatif menjadi peluang yang dapat digarap untuk meningkatkan nilai tambah.
Selain itu, pengendalian inflasi tetap harus diperhatikan. Kestabilan harga bahan pokok, terutama beras dan jagung, menjadi faktor penting agar pertumbuhan ekonomi benar-benar dirasakan masyarakat.
Harapan Pemerintah Daerah
Pemerintah daerah bersama pemerintah pusat berkomitmen menjaga momentum positif ini. Dengan kolaborasi semua pihak, Gorontalo diharapkan mampu menjaga pertumbuhan ekonomi yang inklusif, berkelanjutan, dan memberikan manfaat nyata bagi kesejahteraan masyarakat.